Kamis, 13 Oktober 2011

Munajat @13102011

Ya Allah,..
aku mengadukan kepada Engkau akan segala kelemahanku..
sedikitnya kemampuanku..
dan kehinaanku dimata manusia.

Engkaulah Tuhan orang-orang yang lemah..
dan Engkaulah Tuhanku.

Kepada siapakah Engkau menyerahkan daku..
apakah kepada kaum yang tak berkenan menerimaku..
dengan sikap yang tidak menunjukkan keramahan..
ataukah, Engkau menyerahkan aku kepada para musuh?

Jika bukan karena kemurkaan-Mu, aku tidak akan pernah peduli.
Aku berlindung kepada cahaya wajah-Mu..
yang menerangi semua kegelapan..
dan membuat urusan dunia dan akhirat menjadi baik..
dari turunnya kemurkaan dan marah-Mu atasku.

Peringatkanlah aku hingga Engkau ridha.
Tiada daya dan upaya selain dariMu.

Aamiin.. Allahumma Aamiin.

Rabu, 12 Oktober 2011

YAA ALLAH.. AKU INGIN KAYA

“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
Terlalu banyak kebaikan yang terlewatkan dengan menjadi seorang fukaro. Terlalu sedikit peluang berkontribusi dengan menjadi seorang masaakin. Dan yang kutakutkan adalah, jika tiba saatnya kesempitan itu datang pada saat kekuatan iman sedang yankuuz, Na’udzu billah min dzaalik…

“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
Sebab kehormatan seorang lelaki terletak pada kakinya. Ketika ia mampu berdiri, menapak bumi dengan kakinya sendiri. Entah melangkah tertatih, atau hanya dengan gontai terseret, tak soal, yang penting dengan kakinya. Maka menjadi mustadha’afin yang ringkih, dengan kaki yang ditopang disana-sini, memang bukan kehinaan, tapi jauh dari keterhormatan…

“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
Sebab Engkau telah berikan aku hati yang mudah tersentuh, mata yang mudah menangis, ketika menyaksikan pahit getir kehidupan hamba-hamba-Mu. Tentu saja disanalah letak keadilan-Mu,. Tetapi aku ingin merengkuh kemuliaan tangan yang di atas, bukan tang an yang di bawah…

“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
Sebab aku ingin suatu saat, mampu bermunajat kepada-Mu dengan sebuah do’a yang pernah diucapkan oleh Abdurrahman bin Auf sahabat Rasul:” Ya..Allah, janganlah kau letakkan dunia dalam hatiku, tapi letakkanlah ia di bawah telapak kakiku!”…

“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
Sebab aku ingin memasuki surge-Mu, dari berbagai pintu yang Kau janjikan. Dan salah satunya adalah pintu kedermawanan. Seperti Utsman bin Affan sang khalifah yang meninginfakkan hartanya di medan jihad fii sabilillah…

“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
Sebab Engkau lebih mencintai muslim yang kuat daripada muslim yang lemah. Sesungguhnya salah satu ukuran kekuatan muslim yang kau cintai adalah, kekuatan untuk memberi…

“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”

“Aamin…”

Senin, 10 Oktober 2011

Usia.. Rahasia Tuhan.

Usia merupakan bagian dari rahasia Tuhan. Sama dengan jodoh dan rezeki. Ketiganya sudah ditakar oleh Tuhan. Tidak ada seorang hamba pun di muka bumi ini yang dapat mengetahui dan mengubahnya. Usia seseorang sudah ditentukan dalam ketetapan-Nya. Belum ada, dan tak akan pernah ada, seseorang yang kuasa mengubah, apalagi menolak, ketika usia seseorang sudah mencapai titik finish. Mempercepat atau memperlambatnya. Sedetik pun.

Sebagai sebuah rahasia, seorang hamba tidak dapat mengetahui berapa jatah usianya untuk mampir di dunia fana yang sebentar ini. Kita tidak pernah tahu, kapan Malaikat Maut akan bertamu, meski tidak kita undang, untuk mencabut nyawa kita. Bisa tahun depan, bulan depan, minggu depan, besok, malam nanti, hari ini, atau sebentar lagi.

Memiliki obsesi yang tinggi dan kecintaan terhadap dunia sering membuat kita lupa bahwa maut itu bisa datang kapan saja. Tidak menunggu usia kita renta. Maut adalah sesuatu yang tidak pasti sekaligus pasti. Ya, tidak dapat dipastikan oleh manusia kapan maut itu kapan datang. Tetapi, maut dapat dipastikan datang menjemput manusia. Maut bisa datang dengan cara apa pun. Bisa didahului sakit, dan bisa tanpa sebab. Maut datang tiba-tiba, tanpa pamit.

Jika kita dapat mengetahui kapan usia seseorang akan berakhir, atau maut terlebih dahulu ketika ia hendak menjemput, tentu kita bersiap-siap terlebih dahulu untuk meninggalkan dunia ini. Menyelesaikan seluruh urusan duniawi, menambah bekal sebanyak-banyaknya untuk menghadapi kehidupan abadi, serta memohon ampun dari lumuran dosa.

Sayangnya, kapan usia kita berakhir tidak pernah diketahui, dan maut pun tak pernah pamit. Maut bisa saja menjemput kita pada saat beribadah, dan bisa saja ruh kita berpisah dengan jasad kita pada saat kita melakukan maksiat.

Kita tidak memiliki opsi dalam menghadapi usia. Opsi satu-satunya yang kita miliki hanya mempersiapkan diri untuk dipanggil menghadap-Nya, dengan bekal kebaikan sebanyak mungkin.

Jumat, 07 Oktober 2011

Catatan untuk Rayhan..


Nak….., menjadi ayah itu indah dan mulia, dengan itu aku bangga.

Besar kecemasanku menanti kelahiranmu dulu belum hilang hingga saat ini. Kecemasan yang besar dan indah itu karena didasari sebuah cinta..

Meskipun demikian, ketahuilah, menjadi ayah itu berat dan sulit.

Rabu, 05 Oktober 2011

TUHAN SELALU ADA PADA HATI KITA

Sangat Mudah Memang bagi kita..
untuk MARAH saat Musibah itu Tiba.
Nestapa yang kita Terima..
Tampak akan begitu Berat..
saat terjadi dan berulang-ulang.

Kita memang bisa memilih untuk Marah..
Mengumpat dan Terus Mengeluh.


Namun, sepertinya Kita TIDAK BOLEH KEHILANGAN HATI Kita.
Sebab, TUHAN SELALU ADA PADA HATI KITA, WALAU DALAM KEADAAN YANG PALING BERAT SEKALIPUN.

Menuai Cinta di Hati Manusia

Sebuah cerita dari Tiongkok..
Di sebuah daerah tinggal seorang saudagar kaya raya. Dia mempunyai seorang hamba yang sangat lugu - begitu lugu, hingga orang-orang menyebutnya Si Bodoh.

Ambil Kebaikannya.. Bukan Keburukannya.

Dari ayam, keluar 2 hal yang sangat berbeda, yaitu telur dan kotoran ayam.

Seorang peternak, setiap pagi akan mengambil telur-telur ayam dan meninggalkan kotorannya di kandang, hingga membusuk dan menjadi pupuk. Kemudian, peternak akan mengambil pupuk itu untuk tanaman, sehingga keduanya bermanfaat.

Selasa, 04 Oktober 2011

Dua Jalan..

Sore itu, Rahma terlihat berlari menghampiri ayahnya yang tengah asyik membaca buku. Dengan masih mengenakan seragam TPA-nya, gadis kecil itu kemudian mencium tangan sang ayah seraya duduk dipangkuannya.
 
“Abi, Rahma mau masuk surga dong.”
“Masuk Surga?” Tanya ayahnya keheranan seraya menutup bukunya.
“Iya Abi. Tadi di kelas bu ustazah nyeritain tentang surga. Katanya surga itu enaaakk bangeet. Rahma boleh minta apa aja di surga.” Cerita Rahma.

Senin, 03 Oktober 2011

Kau Terindah.. dan Slalu Terindah..


Kau terindah.. kan slalu terindah
aku bisa apa.. tuk memilikiMu
Kau terindah.. kan slalu terindah
harus bagaimana.. ku mengungkapkannya
Kau pemilik hatiku..

-----------------------------------------------------------------

Disebutkan dalam sebuah hadits yang shahih, dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan seberat biji debu”. Ada seorang yang bertanya: Sesungguhnya setiap orang suka (memakai) baju yang indah, dan alas kaki yang bagus, (apakah ini termasuk sombong?). Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan, kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain”.

al-Jamil

Nama Allah Ta’ala yang agung ini menunjukkan sempurnanya keindahan Allah Ta’ala pada semua nama, sifat, zat dan perbuatan-Nya.

Imam an-Nawawi menjelaskan makna hadits di atas: bahwa semua urusan Allah Ta’ala (maha) indah dan baik, dan Dia memiliki nama-nama yang maha indah serta sifat-sifat yang maha bagus dan sempurna.

Imam Ibnul Qayyim menjelaskan hal ini dengan terperinci dalam ucapan beliau: “Keindahan Allah Ta’ala ada empat tingkatan: keindahan zat, keindahan sifat, keindahan perbuatan dan keindahan nama. Maka nama-nama Allah semuanya maha indah, sifat-sifat-Nya semuanya maha sempurna, dan perbuatan-perbuatan-Nya semuanya (mengandung) hikmah, kemaslahatan (kebaikan), keadilan dan rahmat (kasih sayang). Adapun keindahan zat dan apa yang ada padanya, maka ini adalah perkara yang tidak bisa dicapai dan diketahui oleh selain-Nya. Semua makhluk tidak memiliki pengetahuan tentang itu kecuali (sedikit) pengetahuan yang dengan itulah Dia memperkenalkan dirinya kepada hamba-hamba yang dimuliakan-Nya. Sesungguhnya keindahan-Nya itu terjaga dari (segala bentuk) perubahan, terlindungi dengan tabir selendang dan sarung (kemuliaan), sebagaimana hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Allah (hadits qudsi), “Kebesaran itu adalah selendang-Ku dan keagungan itu adalah sarung-Ku…” Maka bagaimana anggapanmu terhadap keindahan yang ditutupi dengan sifat-sifat kesempurnaan, keagungan dan kemuliaan?

Dari makna inilah kita dapat memahami sebagian arti keindahan zat-Nya, karena sesungguhnya seorang hamba akan terus meningkat (pengetahuannya tentang Allah Ta’ala), dari mengenal perbuatan-perbuatan-Nya (meningkat) menjadi mengenal sifat-sifat-Nya, dan dari mengenal sifat-sifat-Nya (meningkat) menjadi mengenal zat-Nya. Maka jika dia menyaksikan sesuatu (yang merupakan pengaruh baik) dari keindahan perbuatan-Nya, dia akan menjadikannya sebagai (argumentasi) yang menunjukkan keindahan sifat-Nya, kemudian keindahan sifat ini dijadikannya sebagai (argumentasi) yang menunjukkan keindahan zat-Nya.

Minggu, 02 Oktober 2011

Cermin Hati

Tanggalkan kekhawatiranmu
dan jadilah bersih hati,
bagaikan permukaan sebuah cermin
yang tiada ada bercaknya.

    Bila ‘kau dambakan cermin yang bening,
    lihatlah kepada dirimu sendiri,
    dan tengoklah kebenaran apa adanya,
    yang dipantulkan oleh cermin.

Bila besi bisa digosok
hingga berkilau bagai cermin
gerangan penggosok macam apa
yang cermin hatimu butuhkan ?

Antara cermin dan hati..
ada satu perbedaan nyata..
hati menyimpan rahasia..
sedangkan cermin tidak.

Hati yg Bening..

Memang luar biasa orang yg memiliki hati yg Indah..
Nikmat datang tak pernah membuat lalai bersyukur..
sementara sekalipun musibah yg menerjang..
sama sekali tak akan pernah mengurangi
keyakinan akan curahan kasih sayang-Nya.

Semua itu dikarenakan ia bisa menyelami sesuatu secara lbh dalam..
atas musibah yang menimpa diri sehingga tergapailah sang mutiara hikmah.

Ya.. sungguh teramat beruntung siapapun yg senantiasa berikhtiar..
dgn sekuat-kuat utk memperindah hatinya.

Neraka Sesungguhnya..

Tidak puas.. tidak bersyukur..
Suka mengeluh.. suka protes..
itulah neraka sesungguhnya.

Dan setelah didalami..
Neraka bukan tempat.. melainkan hasil dari serangkaian sikap.

Bila sikapnya suka membandingkan..
terutama dengan yang lebih tinggi dan lebih baik, neraka akibatnya.
Bila sikapnya mengalir dengan penuh rasa syukur, surga adalah buahnya.