Rabu, 12 Oktober 2011

YAA ALLAH.. AKU INGIN KAYA

“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
Terlalu banyak kebaikan yang terlewatkan dengan menjadi seorang fukaro. Terlalu sedikit peluang berkontribusi dengan menjadi seorang masaakin. Dan yang kutakutkan adalah, jika tiba saatnya kesempitan itu datang pada saat kekuatan iman sedang yankuuz, Na’udzu billah min dzaalik…

“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
Sebab kehormatan seorang lelaki terletak pada kakinya. Ketika ia mampu berdiri, menapak bumi dengan kakinya sendiri. Entah melangkah tertatih, atau hanya dengan gontai terseret, tak soal, yang penting dengan kakinya. Maka menjadi mustadha’afin yang ringkih, dengan kaki yang ditopang disana-sini, memang bukan kehinaan, tapi jauh dari keterhormatan…

“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
Sebab Engkau telah berikan aku hati yang mudah tersentuh, mata yang mudah menangis, ketika menyaksikan pahit getir kehidupan hamba-hamba-Mu. Tentu saja disanalah letak keadilan-Mu,. Tetapi aku ingin merengkuh kemuliaan tangan yang di atas, bukan tang an yang di bawah…

“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
Sebab aku ingin suatu saat, mampu bermunajat kepada-Mu dengan sebuah do’a yang pernah diucapkan oleh Abdurrahman bin Auf sahabat Rasul:” Ya..Allah, janganlah kau letakkan dunia dalam hatiku, tapi letakkanlah ia di bawah telapak kakiku!”…

“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
Sebab aku ingin memasuki surge-Mu, dari berbagai pintu yang Kau janjikan. Dan salah satunya adalah pintu kedermawanan. Seperti Utsman bin Affan sang khalifah yang meninginfakkan hartanya di medan jihad fii sabilillah…

“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
Sebab Engkau lebih mencintai muslim yang kuat daripada muslim yang lemah. Sesungguhnya salah satu ukuran kekuatan muslim yang kau cintai adalah, kekuatan untuk memberi…

“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”

“Aamin…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar