Minggu, 02 Oktober 2011

Cermin Hati

Tanggalkan kekhawatiranmu
dan jadilah bersih hati,
bagaikan permukaan sebuah cermin
yang tiada ada bercaknya.

    Bila ‘kau dambakan cermin yang bening,
    lihatlah kepada dirimu sendiri,
    dan tengoklah kebenaran apa adanya,
    yang dipantulkan oleh cermin.

Bila besi bisa digosok
hingga berkilau bagai cermin
gerangan penggosok macam apa
yang cermin hatimu butuhkan ?

Antara cermin dan hati..
ada satu perbedaan nyata..
hati menyimpan rahasia..
sedangkan cermin tidak.

3 komentar:

  1. Orang yang selalu menjaga kebersihan hatinya, ketika ia khilaf, salah, dan berbuat dosa, kemudian ia tersadar, ia akan cepat dan segera kembali pada Allah dengan memperbanyak istighfar, taubat dan berbuat amal kebaikan. Sehingga dengan demikian kotoran dosa yang telah menempel di hatinya hilang dengan istighfar dan taubatnya tersebut.

    Sedangkan orang yang lalai, cenderung menunda dan mengabaikan untuk membersihkan kotoran dosa yang menempel di hatinya. Ia tidak bersegera untuk kembali pada Allah. Lama kelamaan bintikan dosa dan maksiat semakin banyak menempel di dinding hatinya, sehingga tanpa ia sadari hatinya telah hitam oleh dosa dan maksiat.

    BalasHapus
  2. ketika hati kita telah begitu kotor karena dosa dan maksiat, maka upaya yang mesti kita lakukan agar ia kembali fitri seperti semula adalah dengan selalu membawanya ke mesjid, majlis-majlis ilmu, majlis-majlis iman dan majlis-majlis zikir yang disana kita akan mendengarkan ayat-ayat Allah dilantunkan, hadits-hadits Rasulullah dibacakan dan nasehat-nasehat kebenaran serta kebaikan disampaikan. Dengan selalu konsisten menjaga amalan ini, insya Allah hati yang selama ini telah kotor karena debu-debu dosa dan kemaksiatan dapat kita bersihkan.

    BalasHapus
  3. Imam Gazali memisalkan hati nurani dengan kaca cermin. Bagi orang yang bersih dari dosa, maka nurani­nya bagaikan cermin yang bening, sekecil apapun noda di wajah, segera akan nampak di cerminnya. Adapun orang yang suka melakukan dosa kecil, maka nuraninya bagaikan cermin yang terkena debu. Ia bisa menggambarkan wajah, tetapi noda-noda kecil tidak nampak. Sedangkan orang yang biasa melakukan dosa besar,
    maka nuraninya gelap, seperti cermin yang tersiram cat hitam.

    BalasHapus